BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Komunikasi dan Informasi
Komunikasi memegang peranan
penting dalam kehidupan umat manusia, karena kita selalu terlibat dalam salah
satu bentuk dari komunikasi tersebut, misalnya :
1. Percakapan antar individu
(manusia)
2. Mengirim dan atau menerima surat
3. Percakapan melalui telepon
3. Menonton Televisi
4. Mendengarkan radio
1.2. Bentuk Komunikasi
Macam-macam komunikasi yang ada :
1. Komunikasi Suara
Merupakan jenis komunikasi yang
paling umum digunakan. Contoh dari komunikasi suara adalah :
1. Komunikasi
siaran radio (Radio Broadcasting)
2. Komunikasi
radio amatir
3. Komunikasi
radio dua arah
4. Komunikai
radio antar penduduk (Citizen Band)
5. Komunikasi
telepon
2. Komunikasi Berita dan Gambar
Merupakan komunikasi berupa
informasi berita tertulis ataupun gambar. Gambar yang dikirim berupa gambar
hidup (video) ataupun gambar diam (statis).
Contoh dari komunikasi berita dan
gambar adalah :
a. Komunikasi
telegraf
b. Komunikasi
telex
c. Komunikasi
faximile
d. Komunikasi
siaran televisi
3. Komunikasi Data
Merupakan komunikasi berupa data
yang dikirimkan melalui saluran komunikasi.
Adapun yang dikirimkan dapat
berupa : berita / informasi (data), suara (audio) dan gambar (video).
1.3. Komponen Sistem
Komunikasi
Komponen sistem komunikasi yang
utama adalah sebagai berikut :
1. Pengirim (Tranceiver)
Pihak yang
mengirimkan informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dan lain-lain.
Tugasnya adalah membangkitkan berita atau informasi dan menempatkannya pada
media transmisi.
2. Media Transmisi
Media yang
digunakan untuk menyalurkan (mengirimkan) ketempat tujuan (penerima), misalnya
saluran fisik (kabel), udara dan cahaya.
3. Penerima (Receiver)
Pihak yang
menerima informasi, misalnya pesawat telepon, telex, terminal, dan lain-lain. Tugasnya
adalah menerima berita atau informasi yang dikirimkan oleh pengirim berita.
Tujuan utama dari komunikasi :
menyampaikan informasi dari 1 sumber ke sumber lain secara tepat dan cepat.
Berdasarkan cara penyampaian
informasinya, bentuk komunikasi terbagai atas 2 macam, yaitu :
1. Komuniksi dari titik ke titik (point
to point communications)
Informasi yang
disampaikan oleh pengirim hanya diberikan kpada 1 penerima saja. Contohnya :
telepon, telex, faxcimile, pager.
2. Komuniksi dari 1 titik ke
segala arah (broadcast communications)
Informasi yang
disampaikan oleh pengirim dapat diterima oleh siapa saja yang membutuhkan
informasi tersebut. Contohnya : komunikasi siaran radio dan televisi.
1.4. Hal-hal Penting pada
Sistem Komunikasi
Faktor-faktor yang perlu
diperhatikan dalam rangka meningkatkan unjuk kerja (performance) sistem
komunikasi antara lain :
1. Berita harus dapat dimengerti
oleh penerima
2. Karakteristik sistem
komunikasi
3. Gangguan (derau)
BAB II. TEORI DASAR KOMUNIKASI DATA
2.1. Telekomunikasi dan Pengolahan Data
Komunikasi
data merupakan gabungan 2 macam teknik, yaitu : teknik telekomunikasi dan
teknik pengolahan data.
Teknik
telekomunikasi adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan penyampaian
informasi.
Sedangkan teknik
pengolahan data adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan manipulasi
atau pengolahan data, seperti : entry, edit, delete, searching, dan
lain-lain.
Secara umum
komunikasi data dapat dikatakan sebagai proses pengiriman data (informasi) yang
telah diubah ke dalam suatu kode-kode tertentu yang telah disepakati melalui
media listrik atau elektro optik dari suatu titik ke titik yang lain (dari
pengirim ke penerima).
2.2. Penggunaan Secara Umum
Komunikasi Data
Penggunaan secara umum komunikasi data digolongkan dalam beberapa
bidang, yaitu :
1. Bidang pengumpulan data (Data
collection)
Data
dikumpulkan dari beberapa tempat (Remote station), disimpan dalam memori
dan pada waktu tertentu data tersebut akan diolah. Contoh : Aplikasi sistem inventory,
penggajian, dan lain-lain.
2. Bidang tanya jawab (Inquiry
dan Respone)
Pemakai dapat
mengakses langsung ke program atau file. Data yang dikirimkan ke sistem
komputer ini langsung diproses dan hasilnya segera dapat diberikan.
3. Bidang Storage dan Retrieval
Data yang sebelumnya
telah disimpan dalam komputer dapat diambil sewaktu-waktu oleh pihak yang
berkepentingan.
Contoh :
Aplikasi Messege Switching dan Electronic Mail, seperti
pengiriman surat,
dokumen atau memo secara elektronik.
4. Time Sharing
Sejumlah
pemakai dapat mengerjakan programnya bersama-sama. Contoh : Aplikasi pemakaian
sistem komputer bersama-sama untuk pengembangan software, perhitungan rekayasa,
pengolahan kata, CAD (Computer Aid Design), dan lain-lain.
5. Bidang Remote Job Entry
Remote job
terminal mengirimkan program atau data (teks) untuk disimpan ke komputer pusat
tempat data diproses.
Contoh :
Aplikasi yang menggunakan peralatan pendukung sistem komputer yang terdapat pada
tempat yang jauh.
6. Bidang Real Time Data
Processing dan Process Control
Hasil proses
dikehendaki dalam waktu yang sesuai dengan kepentingan proses tersebut (real
time).
Contoh :
Aplikasi pengaturan peralatan industri, sistem kendali proses, sistem
telekomunikasi, dan lain-lain.
7. Bidang Pertukaran Data Antar
Komputer
Pertukaran data berupa program, file, dan
lain-lain.
Kegunaan komunikasi data dalam
bidang bisnis antara lain adalah :
- Membantu proses desentralisasi
- Dapat menggantikan surat menyurat intern, kurir, dan lain-lain (cara konvensional) dengan sistem electronic mail.
- Mempercepat pembuatan laporan-laporan atau informasi.
- Mempercepat proses pengiriman dan pengumpulan data.
- dan lain-lain
2.3. Komponen Dasar Sistem
Komunikasi Data
Komponen dasar sistem komunikasi
data minimal ada 3 macam, yaitu : Pengirim (Transceiver), Media
Transmisi dan Penerima (Receiver).
Pada dasarnya dalam dunia
elektronika dikenal 2 sinyal listrik, yaitu :
1. Sinyal Analog
Sinyal yang sifatnya seperti
gelombang sinusoidal, jadi dapat dikatakan sinyalnya selalu sambung menyambung
atau tidak ada perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut
2. Sinyal Digital
Sinyal yang sifatnya seperti
pulsa, jadi dapat dikatakan sinyal tersebut terputus-putus atau terjadi
perubahan yang tiba-tiba antara bagian-bagian sinyal tersebut.
2.4. Frekuensi
Frekuensi adalah ukuran
jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan.
Untuk memperhitungkan frekuensi,
seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan
membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Hasil ini diberikan dalam
satuan hertz (Hz), di mana 1 Hz adalah peristiwa yang terjadi satu kali per
detik.
2.5. Bandwidth
Bandwidth dalam komunikasi
adalah perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi dalam
rentang tertentu.
Sebagai contoh, line
telepon memiliki bandwidth 3000Hz (Hertz), yang merupakan rentang
antara frekuensi tertinggi (3300Hz) dan frekuensi terendah (300Hz) yang dapat
dilewati oleh line telepon ini.
Pada jaringan komputer, bandwidth
mengacu ke kecepatan transfer data, umumnya dalam satuan Kbps (kilobit per
detik/kilobit per second).
BAB III. TRANSMISI
3.1. Metode Transmisi
Metode transmisi yang dikenal
terdiri dari 2 macam, yaitu :
1. Transmisi Serial
Data dikirimkan 1 bit demi 1 bit
melalui kanal komunikasi data yang telah dipilih, misalnya data dikirimkan dalam
bentuk kode ASCII dengan 8 Bit untuk tiap karakter (1 byte).
2. Transmisi Pararel
Data dikirimkan sekaligus melalui
(misalnya) 8 kanal komunikasi. Transmisi pararel ini digunakan apabila diinginkan transmisi dengan
kecepatan yang tinggi. Kanal (jalur) komunikasi penerimaan harus memiliki
karakteristik yang baik.
Pengiriman data secara serial harus
ada sinkronisasi atau penyesuaian antara pengirim dan penerima, agar data yang
dikirimkan dapat ditafsirkan (dimengerti) oleh penerima dengan tepat dan benar.
Fungsi sinyal sinkronisasi adalah
untuk :
- Agar penerima mengetahui dengan tepat dan benar apakah sinyal yang diterima merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi bit).
- Agar penerima mengetahui dengan tepat bit data (data bit) yang membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter).
Berdasarkan cara sinkronisasinya,
transmisi serial dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu :
1. Asinkron (Asynchronous)
Transmisi
asinkron digunakan apabila pengiriman data dilakukan 1 karakter setiap kali
pengiriman. Transmisinya dilakukan dengan
cara memberikan bit awal (start bit) pada tiap awal pengiriman karakter dan
diakhiri dengan bit akhir (stop bit).
2. Sinkron (Synchronous)
Digunakan untuk
transmisi data dengan kecepatan yang tinggi. Data yang dikirimkan berupa 1 blok
data. Sinkroniasi terjadi dengan cara mengirimkan pola data tertentu antara
pengirim dan penerima. Pola data ini disebut dengan karakter sinkronisasi (synchronization
character).
3. Isokron (Isochronous)
Merupakan
kombinasi dari transmisi asinkron dan sinkron. Tiap karakter diawali dengan bit
awal (start bit) dan diakhiri dengan bit akhir (stop bit), tetapi
antara pengirim dan penerima akan disinkronisasi
3.2. Metode Hubungan
Dilihat dari cara bagaimana
antara pengirim (transceiver) dan penerima (receiver) saling
berhubungan metode hubungan dalam komunikasi data terbagi atas 3 macam, yaitu :
1. Simplex
Data dikirimkan
hanya kesatu arah saja. Pengirim dan penerima tugasnya tetap. Metode ini paling
jarang digunakan dalam sistem komunikasi data.
Contoh :
Komunikasi siaran radio (radio broadcasting), Komunikasi siaran
televisi, radio panggil (pager)
2. Half Duflex (HDX)
Data dapat
dikirimkan ke-2 arah secara bergantian. Pada metode ini trdapat turn around
time, yaitu : waktu yang diperlukan mengganti arah transfer data.
Contoh : Chatting,
Sort Massage Service (SMS), komunikasi pada radio dua arah (H/T, radio
panggil polisi, dan lain-lain)
3. Full Duflex (FDX)
Data kirimkan dan diterima secara
bersamaan.
Contoh : Komunikasi menggunakan :
telepon, hand phone (mobile phone)
3.3. Bentuk Fisik Saluran Transmisi
Faktor yang menentukan pilihan media komunikasi data, adalah
:
- Harga
- Unjuk kerja (Performance) jaringan yang dikehendaki.
- Ada atau tidaknya medium tersebut.
Ditinjau dari sudut teknik, faktor yang harus
dipertimbangkan :
- Kemampuan menghadapi gangguan elektris maupun magnetis dari luar.
- Lebar jalur (bandwidth) yang sebaliknya juga tergantung pada jarak yang harus dilayani.
- Kemampuan dalam melayani multiple access, yaitu : apakah mudah mengambil data dari padanya.
- Keamanan data.
Bentuk fisik media transmisi :
1. Kabel Kawat Telanjang (Open Wire Cable)
Terbuat dari kawat tembaga yang
tidak diberi isolasi.
Keuntungannya :
•
Harganya murah.
•
Pemasangannya mudah, tidak diperlukan keahlian dan
peralatan khusus.
Kerugiannya :
-
Mudah terpengaruh gangguan.
-
Kualitas data kurang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Kabel Pasangan Terpilin (Twisted Pair)
Terbuat dari kawat tembaga yang
diberi isolasi, sehingga sering beberapa pasang kabel dijadikan 1 tanpa saling
menggangu.
Keuntungannya :
• Harganya
murah
• Cara
penggunaannya sederhana, tidak diperlukan keahlian dan peralatan khusus
Kerugiannya :
•
Tidak dapat dipergunakan untuk pengiriman data dengan
kecepatan tinggi.
3. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Terbuat dari tembaga dan
dikelilingi oleh anyaman halus kabel tembaga lain dan diantaranya terdapat
isolasi.
Keuntungannya :
• Dapat
mentransfer data dengan kecepatan tinggi.
• Harganya
murah
• Mempunyai
bandwitdh yang cukup tinggi untuk data berkecepatan tinggi dan video.
• Peka
tehadap gangguan (derau), kalau pelindungnya ditanahkan (ground)
terlebih dahulu.
Kerugiannya :
• Pemasangan
lebih sulit dibandingkan dengan kabel twisted.
• Mudah
disadap.
• Diperlukan
peralatan khusus untuk menggunakan seluruh bandwith yang tersedia.
4. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Menggunakan
cahaya sebagai media untuk komunikasi data.
Keuntungannya :
- Kualitas pengiriman data sangat baik dan dengan kecepatan sangat tinggi.
- Dapat digunakan untuk komunikai data, suara dan gambar.
- Data dapat dikirimkan dalam jml yang besar.
- Ukuran fisiknya kabelnya kecil.
- Tidak terganggu oleh sinyal elektromagnetik dari luar (tidak terganggu oleh derau)
- Bandwidth-nya sangat lebar. Jarak terminal dapat sampai dengan 10 KM (multi mode) atau 40 KM (single mode) tanpa penguat (repeater).
- Tidak dapat disadap.
Kerugian:
- Harganya
masih sangat mahal.
- Pemasangannya sangat sulit dan dibutuhkan
peralatan khusus serta orang2 yang terlatih (berpengalaman)
5. Gelombang Mikro (Microwave)
Komunikasi data melalui gelombang
elektromagnet (udara) yang paling banyak digunakan adalah dengan menggunakan microwave.
Keuntungannya :
Dapat dipergunakan untuk
komunikasi data dengan jarak yang jauh sekali.
Kerugiannya :
• Sulit
diperoleh karena spektrum frekuensi terbatas.
• Biaya
instalasinya, operasional dan pemeliharaan sangat mahal.
• Keamanan
data kurang terjamin.
• Pengaruh
gangguan (derau) cukup besar.
6. Radio
Radio adalah
teknologi yang membolehkan pengiriman sinyal oleh modulasi gelombang
elektromagnetik yang melalui udara dan juga kevakuman angkasa, gelombang ini tidak
memerlukan medium pengangkutan.
Gelombang radio
adalah bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek
bermuatan listrik dipercepat dengan frekuensi yang terdapat dalam frekuensi
radio (RF) dalam spektrum elektromagnetik. Gelombang ini dalam jangkauan 10 hertz
sampai beberapa gigahertz.
Ketika
gelombang radio melalui kabel, osilasi dari medan listrik dan magnetik dapat mempengaruhi
arus bolak-balik dan voltasi di kabel. Ini dapat diubah menjadi signal audio
atau lainnya yang dapat membawa informasi.
3.4. Macam-macam Gangguan Saluran Transmisi
Gangguan pada saluran telepon yang juga digunakan untuk
menyalurkan data ada 2 macam, yaitu :
1. Random
Tidak dapat diramalkan terjadinya.
Yang termasuk dalam jenis gangguan jenis ini adalah:
a. Derau Panas (Thermal Noise)
Disebabkan karena
pergerakan acak elektron bebas dalam rangkaian. Berada pada seluruh spektrum
frekuensi yang tersedia. Disebut juga dengan Derau Putih (White Noise) atau
Derau Gausian. Kejadiannya tidak dapat dihindarkan dan biasanya tidak
terlalu mengganggu transmisi data, kecuali jika lebih besar dari pada sinyal yang
ditransmisikan.
b.
Derau Impulse (Impulse Noise)
Disebut juga dengan
Spikes, yaitu tegangan yang tingginya lebih besar dibandingkan dengan
tegangan derau rata2 (Steady State). Beberapa sumbernya antara lain
yaitu :
•
Perubahan tegangan pada saluran listrik yang berdekatan
dengan saluran
komunikasi
data.
•
Perubahan tegangan pada motor.
•
Switch untuk penerangan, dan lain-lain.
c. Bicara
Silang (Cross Talk)
Disebabkan oleh
masuknya sinyal dari kanal lain yang letaknya berdekatan. Bisanya terjadi pada
saluran telpon yang berdekatan atau di multipleks. Bicara Silang (Cross
Talk) akan semakin jelas atau bertambah bila jarak yang ditempuh semakin
jauh, sinyal yang ditransmisikan semakin kuat/besar atau semakin besar
frekuensinya.
d. Gema (Echo)
Sinyal yang
dipantulkan kembali, hal ini disebabkan karena perubahan impedansi dalam sebuah
rangkaian listrik.
Misalnya :
Sambungan antara 2 potong kawat yang diameternya berbeda.
e. Perubahan
Sudut (Phasa)
Sudut (Phasa)
sinyal kadang2 dat berubah oleh Impulse Noise. Sudut (Phasa) dapat
berubah, kemudian kembali menjadi normal.
f. Derau Intermodulasi (Intermodulation
Noise)
Dua sinyal dari
saluran yang berbeda (Intermodulasi) membentuk sinyal baru yang menduduki
frekuensi sinyal lain. Intermodulasi dapat terjadi pada transmisi data bila
modem menggunakan 1 frekuensi untuk menjaga agar saluran sinkron selama data
tidak dikirim. Frekuensi ini dapat memodulasi sinyal yang ada pada saluran
lain.
g. Phase Jitter
Jitter timbul
oleh sistem pembawa yang di-multipleks yang menghasilkan perubahan
frekuensi. Sudut (Phasa) sinyal berubah-ubah sehingga menyebebkan
kesukaran dalam mendeteksi bentuk sinyal tersebut.
h. Fading
Terjadi terutama
pada sistem microwave antara lain selective fading, yaitu yang
disebabkan oleh atmosfir.
Sinyal
disalurkan mencapai penerima melalui berbagai jalur. Sinyal-sinyal ini kemudian
kalau bergabung hasilnya akan terganggu.
2. Tak Random
Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk dalam
jenis gangguan tak random ini adalah :
a.
Redaman
Tegangan suatu
sinyal berkurang ketika melalui saluran transmisi, hal ini disebabkan karena
daya yang diserap oleh saluran transmisi. Redaman tergantung pada frekuensi
sinyal, jenis media transmisi dan panjang (jarak) saluran transmisi. Redaman tidak
sama besarnya untuk semua frekuensi.
b.
Tundaan
Sinyal umumnya
terdiri atas banyak frekuensi. Masing-masing frekuensi tidak berjalan dengan
kecepatan yang sama, sehingga tiba dipenerima pada waktu yang berlainan.
Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesalahan pada waktu transmisi
data. Pada transmisi suara tundaan ini tidak merupakan gangguan yang serius,
tapi pada transmisi data, tundaan ini akan menyebabkan kesalahan pada transmisi
data.
BAB IV. MODULASI
4.1. Keterbatasan Sinyal
Analog dan Sinyal Digital
Sinyal digital memiliki kelemahan
dasar yaitu jangkauannya pendek, hal tersebut disebabkan karena pengaruh
redaman maupun derau yang terdapat pada media transmisinya.
Sinyal digital saat ini hanya dapat
ditransmisikan maksimum 2 KM dengan menggunakan media transmisi kabel (dengan
peralatan tambahan seperti penguat sinyal / repeater).
Sinyal analog jangkauannya lebih
besar dari pada sinyal digital, bahkan dengan mudah sinyal analog dapat
diperkuat untuk mencapai jarak yang tidak terbatas
Kelemahan sinyal ini adalah mudah
tergangu oleh derau selama perjalanannya.
Saat ini sebagian besar jaringan
komunikasi yang ada masih menggunakan analog, contohnya adalah jaringan telepon
yang dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia.
Agar sinyal digital dapat
dikirimkan ke jarak yang jauh, maka diperlukan suatu teknik yang disebut dengan
teknik modulasi sinyal.
Sinyal digital tersebut diubah
terlebih dahulu menjadi sinyal analog (modulasi), setelah sinyal tersebut
berubah maka sinyal tersebut ditransmisikan melalui media transmisi dan setelah
sinyal tersebut diterima, sinyal tersebut diubah kembali menjadi sinyal digital
(demodulasi).
Alat yang digunakan untuk
mengubah dari sinyal digital menjadi sinyal analog dan sebaliknya disebut dengan
“MODEM” (MOdulasi-DEModulasi).
4.2. Jenis-jenis Modulasi
Jenis-jenis modulasi yang sering
digunakan adalah sbb :
1. Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation)
Modulasi
ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan ke-2 keadaan sinyal
digital. Pada modulasi jenis ini, frekuensi dan phase dari sinyal analog adalah
tetap, yang berubah adalah amplitudo sinyal analognya. Modulasi jenis ini
merupakan cara modulasi yang paling mudah, tetapi mudah dipengaruhi oleh
keadaan media transmisinya.
2. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulation)
Modulasi
ini menggunakan frekuensi dari sinyal analog untuk membedakan ke-2 keadaan
sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, amplitudo dan phase dari sinyal analog
adalah tetap, yang berubah adalah frekuensi sinyal analognya.
3. Modulasi Sudut (Phasa Modulation)
Modulasi ini menggunakan
perbedaan sudut (phase) dari sinyal analog untuk membedakan ke-2 keadaan
sinyal digital. Pada modulasi jenis ini, amplitudo dan frekuensi dari sinyal
analog adalah tetap, yang berubah adalah phase sinyal analognya. Modulasi jenis
ini merupakan cara modulsi yang paling mudah, tetapi mudah dipengaruhi oleh
keadaan media transmisinya.
4.3 Modulator – Demodulator
(Modem)
Modem berfungsi untuk mengirim dan menerima
sinyal-sinyal data pada komputer yang terhubung pada jaringan luas secara
langsung (direct connection). Terdapat beberapa mekanisme yang saat ini
banyak digunakan, yaitu dial-up dan Asynchronous Digital Subscribe
Line (ADSL). Selain itu juga terdapat modem yang mendukung layanan bergerak
(mobile) maupun seluler dengan teknologi General Package Radio System
(GPRS) pada layanan GSM maupun layanan teknologi Code Division Multiple
Access (CDMA).
Pemilihan MODEM
MODEM yang digunakan pada
saluran telepon disebut dengan voice band atau voice grade modem.
Modem tersebut sering juga
disebut dengan dial-up modem (modem
yang digunakan pada saluran telepon biasa).
Saat ini juga beredar MODEM untuk
jenis Cable MODEM (MODEM untuk jaringan TV kabel) dan ADSL
(Asymmetric Digital Subcribel Line) MODEM (MODEM untuk jaringan
DSL).
Dalam menentukan MODEM yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Laju transmisi data (kecepatan)
Kecepatan
rendah ≤ 600 bps, Kecepatan sedang
(1.200 - < 4.800 atau Kecepatan tinggi (> 4.800 bps)
2. Metode komunikasi
Simple, Half Duflex atau Full Duflex
3. Sinkronisasi
Asinkron untuk kecepatan rendah dan
menengah atau Sinkron untuk kecepatan tinggi.
4. Teknik modulasi
Kecepatan
rendah menggunakan modulasi frekuensi (FSK = Frequency Shift Keying) atau
kecepatan tinggi modulai sudut (PSK = Phase Shift Keying).
5. Standard Industri
Untuk negara
Amerika Serikat menggunakan Bell System dan untuk internasional
menggunakan CCITT (Comitte Consultative Internationale de Telegraphique et
Telephonique).
Teknologi semikonduktor telah
memberikan kemajuan pada Modem melalui penggunaan chip yang memungkinkan modem
menjadi :
Berukuran kecil
Harga yang lebih murah
Serta menjadikan modem lebih handal
Hal ini menyebabkan modem yang
beredar, terminalnya telah menyatu dengan modem, dan hal ini mempunyai beberapa
keuntungan, yaitu :
Tidak memerlukan catudaya tambahan
Tidak memerlukan antarmuka
Adanya blok UART ( Universal Asynchronous
Receiver dan Transmitter) menjadikan pengiriman data paralel menjadi seri.
BAB V. DETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN
5.1. Deteksi Kesalahan
Pengiriman informasi yang
menggunakan sinyal digital atau analog selalu mengalami perubahan yang dialami
oleh informasi tersebut. Perubahan tersebut bisa itu disebabkan oleh :
•
media pengirimannnya itu sendiri
•
gangguan terhadap media tersebut
•
sinyal informasi itu sendiri yang melemah karena
jarak tempuh
•
peralatan perantara lain yang digunakan dalam pengiriman
informasi
Media pengiriman data sangat
dipengaruhi oleh gangguan gejala listrik seperti :
•
kilat
•
pengaruh medan
listik motor atau peralatan elektronika lain
•
pengaruh media lain yang membawa sinyal listrik yang
berdekatan dengan-nya
Semua gejala ini disebut derau
yang dapat menyebabkan informasi mengalami perubahan atau kesalahan.
Oleh karena itu terdapat usaha untuk
mencegah, mendeteksi, bahkan memperbaiki kesalahan yang terjadi pada data yang
dikirimkan.
Cara mencegah terjadinya
kesalahan dilakukan dengan memperbaiki peralatan pengiriman dan penerimaan,
serta media pengiriman datanya. Selain itu, sistem yang dirancang harus dapat
melacak kesalahan dan memperbaikinya.
Salah satu deteksi kesalahan dalam
komunikasi data adalah ; menggunakan tambahan informasi yang tidak ada
kaitannya dengan isi informasi yang dikirimkan. Data tambahan inilah yang
menunjukkan ada atau tidaknya kesalahan pada data yang dikirimkan tadi.
Data tambahan ini disebut dengan
pariti ; yaitu penambahan 1 atau beberapa i ”non-information carrying bit”,
sehingga penerima dapat melakukan perhitungan matematis untuk memeriksa ke-valid-an
data yang diterimanya.
5.2. Cara Deteksi Kesalahan
Ada beberapa metode untuk mengetahui adanya
suatu kesalahan :
- Metode Echo
- Metode deteksi error otomatis
- Framing check
a. Metode Echo
Metode yang paling sederhana dan
digunakan secara interaktif. Operator memasukkan data melalui terminal yang
kemudian mengirimkannya ke komputer. Komputer kemudian mengirimkannya kembali
ke terminal dan ditampilkan ke monitor. Operator dapat melihat apakah data yang
dikirimkannya benar.
b. Metode deteksi error
otomatis
Sistem komputer lebih menghendaki
sedikit mungkin melibatkan manusia. Oleh karena itu digunakan sistem bit
pariti, yaitu bit tambahan yang digunakan untuk mendeteksi kesalahan.
Terdapat 2 macam cara penambahan
bit pariti:
Pariti ganjil (Odd parity)
Bit pariti tambahan, spy
banyaknya bit “1” tiap karakter/data, ganjil.
Parity genap (Even parity)
Bit pariti tambahan, spy
banyaknya bit “1” tiap karakter/data, genap.
Ada 3 macam teknik deteksi kesalahan dengan
menggunakan bit pariti :
• Vertical
Redudancy Check (VRC)
•
Longitudinal Redudancy Check (LRC)
•
Cyclic Redudancy Check (CRC)
•
Character Parity (Vertical
Redudancy Check / VRC)
Merupakan metode pemeriksaan kesalahan
per-karakter dan digunakan pada sistem yang berorientasi karakter, misalnya
terminal.
Dengan cara ini, setiap karakter yang
dikirimkan (terdiri dari 7 bit) diberi tambahan 1 bit pariti yang akan
diperiksa oleh penerima untuk mengetahui kebenaran karakter yang diterima tersebut.
Cara ini hanya dapat melacak
kesalahan 1 bit dan hanya digunakan untuk melacak kesalahan yang terjadi pada
pengiriman data berkecepatan menengah.
Misalnya ASCII huruf A, kodenya adalah hex 41 :
1000001 ASCII 7 bit (terdapat 2 bit 1)
1000001 1 tambahkan 1, jml bit 1 jadi ganjil (odd parity)
1000001 0 tambahkan 0, jml bit 1 jadi genap (even parity)
Contoh “even parity
“:
Pengirim:
Data: 1 1 0 0 0 0 1
b1 b2 b3 b4 b5 b6 b7
Ada 3 bit “1” (ganjil), tambahkan bit 1, jml
bit “1” jadi genap.
Kirim: Data dan Parity = 11000011
Penerima:
Proses (algoritma) even parity:
Hitung jumlah bit 1 => x
Jika x = genap disimpulkan tidak
ada error
Jika x = ganjil, terjadi error
Terima: Data dan Parity =
11100011
Error?
Gambar 5.1. Vertical
Redudancy Check dengann Even Parity
Penerima memeriksa pariti dari
karakter yang diterima, bila tidak sesuai dengan ketentuan maka akan diketahui
adanya kesalahan pada waktu penyaluran data.
VRC mempunyai kekurangan, yaitu
bila ada 2 bit yang terganggu maka tidak dapat terlacak, sehingga dianggap
paritinya akan benar.
•
Longitudinal Redudancy Check / LCR
Untuk memperbaiki kinerja VRC,
digunakan LRC untuk data yang dikirim secara blok. Cara ini mirip dengan VRC,
hanya saja penambahan bit dilakukan pada akhir setiap blok karakter yang
dikirimkan.
Dengan cara ini maka kesalahan
lebih dari 1 bit juga dapat ditemukan, sehingga kecepatan pengiriman data dapat
dipertinggi.
•
Cyclic Redudancy Check / CRC
CRC digunakan untuk pengiriman
data berkecepatan tinggi. CRC disebut sebagai
pengujian berorientasi bit, karena dasar pemeriksaan kemungkinan kesalahan
adalah bit atau karakter dan menggunakan rumus matematika khusus.
Dalam metode ini 1 blok informasi
dilihat sebagai deretan bit yang ditransmisikan. Bit yang akan disalurkan
dimasukkan ke dalam register geser siklis yang disebut generator CRC. Operasi
matematik dikerjakan atas deretan bit tersebut.
Operasi CRC ini didasarkan atas
pembagian deretan bit dengan sebuah fungsi khusus. Hasil bagi pembagian
diabaikan. Sisa disalurkan sebagai Block Check Sequence (BCS) yaitu
akhir dari deretan bit isi register geser.
Berdasarkan pemeriksaan
perbandingan hasil perhitungan rumus matematika dari pada saat dikirim dan
setelah diterima akan dapat ditentukan adanya kesalahan atau tidak. Pada
penerima, deretan bit data termasuk BCS juga dimasukkan ke dalam register geser
siklis yang disebut penguji CRC. Hasil operasi matematik ini berupa isi
register geser yang yang dapat diperkirakan ada tidaknya kesalahan transmisi.
c. Framing Check
Digunakan pada transmisi asinkron
dengan adanya bit awal dan bit akhir. Dengan memeriksa ke-2 bit ini dapat
diketahui apakah data diterima dengan baik.
Transmisi sinkron mempunyai
berbagai bentuk bingkai sesuai dengan ketentuan yang digunakan
BAB VI. Multiplexing
Jaringan
telepon jarak jauh merupakan jaringan yang mahal, tak bergantung apakah
menggunakan leased-line atau dial-up. Seringkali
terminal-terminal dipergunakan secara maksimum untuk berkomunikasi, sehingga
sesuatu diperlukan untuk menaikan lalu lintas jalur. Ada dua cara untuk mengatasi hal ini:
multiplexing dan konsentrasi.
6.1. Multiplexing
Multiplexing adalah proses untuk
mengkombinasikan aliran-aliran data yang berasal dari sejumlah kanal data
bekecepatan rendah untuk membentuk alian bit gabungan berkecepatan tinggi.
Kanal data sebanyak n buah dikombinasikan bersama-sama menggunakan
frequency-division multiple (FDM) atau time-division multiplex (TDM). Pada sisi
pengirim dari sistem FDM, setiap kanal data digeser ke bagian yang berbeda dari
spektrum frekuensi yang tersedia pada jalur telepon. Pita frekuensi tertentu
yang dialokasikan untuk setiap kanal ditentukan oleh frekuensi gelombang
pembawa yang akan dimodulasi oleh kanal tersebut. Pada sisi penerima,
kanal-kanal akan didemodulasi untuk memperoleh kembali masing-masing pita
frekuensi.
Beberapa alasan penggunaan multiplex
:
•
Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
•
Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
•
Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi
digunakan semaksimum mungkin
•
Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya
memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama
Secara umum fungsi multiplex
adalah sbb :
•
Membantu berbagai koneksi pada sebuah mesin
•
Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan
antara sebuah koneksi dengan lainnya
Ada 2 macam multiplexing :
•
Frequency Division Multiplexing (FDM)
•
Time Division Multiplexing (TDM)
6.2. Frequency Division
Multiplexing (FDM)
Sistem ini menumpuk sinyal pada
bidang frekuensi. Data yang dikirim akan dicampur berdasarkan frekuensinya.
FDM mrpkan sinyal analog yang
digunakan sebagai media pengiriman sinyal digital (0 dan 1) dalam sistem
komputer.
Misalkan diketahui kanal
komunikasi suara berupa kabel voice grade mempunyai lebar frekuensi 300
– 3000 Hz. Dengan multiplexing FDM bisa menggunakan lebih dari 1
terminal. Untuk keperluan ini digunakan 4 pembawa, misalnya 600, 1200, 1800,
2400 Hz. Ini berarti data dari 4 buah sumber dapat dikirimkan ke tujuan secara
bersamaan hanya dengan menggunakan sebuah saluran voice grade.
Bilangan biner “1” diwakili oleh
sinyal 800, 1400, 2000, 2600 Hz, sedangkan biner “0” diwakili oleh sinyal 400,
1000, 1600, 2200 Hz. Untuk mencegah interferensi, tiap2 band dipisahkan oleh
jalur selebar 200 Hz.
Jadi penerima akan memisahkan
sinyal yang diterima berdasarkan frekuensinya, lalu disalurkan ke tempat tujuan
yang dikehendaki.
FDM tidak hanya digunakan untuk
pengiriman dari titik ke titik, tapi dapat juga dengan cara multidariop.
Dengan cara ini, setiap penerima
hanya mengambil sinyal data sesuai dengan frekuensi yang sudah ditentukan dan
data yang lain diteruskan ke tujuan yang bersangkutan.
Tiap kanal telah diberikan pada
terminal tertentu. Jika terminal tersebut tidak mengirimkan data, maka kanal
itu tidak berfungsi.
6.3. Time Division
Multiplexing (TDM)
Pengiriman data menggunakan TDM
dilakukan dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tersebut
dikirimkan. TDM digunakan untuk transmisi sinyal digital.
Bit data dari terminal secara
bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan
penerima harus sinkron supaya masing2 penerima bisa menerima data yang
ditujukan kepadanya.
Misalkan 4 buah terminal akan
mengirimkan data ke penerima dengan kecepatan 300 bps; dengan teknik TDM, satu
saluran komunikasi dapat menyalurkan data dari ke empat terminal tadi sekaligus
dengan kecepatan 1200 bps.
Akibatnya diperlukan saluran
berkualitas tinggi yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi antara
multiplexer pengirim dan penerima. Antara pengirim atau penerima dengan
multiplexer dapat digunakan saluran berkualitas rendah, sehingga jumlah
kecepatan semua saluran tersebut harus lebih rendah atau sama dengan kecepatan
saluran antara ke-2 multiplexer.
6.4 Multiplexer DATA-OVER-VOICE (DOV)
Multiplexer DATA-OVER-VOICE (DOV)
memungkinkan penggunaan kabel-kabel telepon yang sudah ada di dalam gedung atau
pabrik untuk dapat digunakan sebagai fasilitas pengiriman data. DOV berlaku
sebagai FDM dan modem; DOV akan mengubah isyarat digital dari terminal atau
komputer ke dalam bentuk frekuensi suara menggunakan frekuensi pembawa yang
menempatkan isyarat suara tepat di atas lebar pita yang ditempati isyarat
suara. Jika diperlukan operasi full-duplex, digunakan frekuensi pembawa yang
berbeda di dalam modem pada setiap ujung rangkaian.
6.5 PABX Digital
Hampir semua kantor-kantor
memanfaatkan papan saklar telepon atau PABX yang memungkinkan telepon-telepon
dari sejumlah gedung saling mengakses satu sama lain, dan ke jaringan telepon
publik tanpa biaya tambahan untuk sambungan langsung. Tipe analog merupakan
jenis papan saklar dan PABX kuno, dan hanya dapat mensaklar panggilan telepon.
Selain mensaklar panggilan telepon, PABX digital menyediakan sejumlah pelayanan
modern, seperti pensaklaran data (data switching), surat elektronik, dan jaringan area lokal.
•
Sejumlah q jalur dari PABX ke PSTN jauh lebih
kecil dibanding n buah telepon, karena telepon-telepon ini, umumnya tidak akan
digunakan untuk menerima panggilan dari luar. PABX digital memungkinkan
perluasan telepon dan terminal data untuk diisikan ke jalur PSTN jika
diperlukan. Sembarang n jalur telepon dapat dihubungkan ke sembarang jalur
telepon lain atau ke salah satu dari q jalur PSTN. Sembarang p terminal data
dapat dihubungkan ke sembarang m kanal komputer atau ke sembarang q jalur PSTN.
sumber : https://id.scribd.com/doc/85629392/Materi-Komunikasi-Data
SHARE
Tidak ada komentar:
Posting Komentar