JARINGAN
INTERNET STANDAR DAN PROTOKOL
A. TCP/IP – DoD
TCP/IP
Protokol
TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai
sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan
untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport
jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol
ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai
alamat IP (IP Address)
yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang
berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda
(seperti Microsoft Windows dan
keluarga UNIX) untuk membentuk
jaringan yang heterogen.
Arsitektur
TCP/IP tidaklah berbasis
model
referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model
referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP
merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat
lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model
referensi OSI. Empat lapis ini, kadang-kadang disebut sebagai DARPA
Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat
TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai
oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang dimiliki oleh
kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya
masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:
PENGALAMATAN
Protokol TCP/IP
menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam
sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
1.
Pengalamatan
IP: yang berupa alamat logis yang terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran
8-bit) yang umumnya ditulis dalam format http://www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet
mask yang
diasosiasikan dengannya, sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian,
yakni Network Identifier (NetID) yang dapat
mengidentifikasikan jaringan lokal dalam sebuahinternetwork dan Host
identifier (HostID) yang dapat mengidentifikasikan host dalam jaringan
tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044
dapat
dibagi dengan menggunakan subnet mask 255.255.255.000
ke
dalam Network ID 205.116.008.000
dan Host
ID 44. Alamat IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk
sebuah host, yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau
menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
2.
Fully qualified domain name (FQDN):
Alamat ini merupakan alamat yang direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang
diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>,
di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah
komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer
dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain Domain
Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org
merepresentasikan
sebuah host dengan nama “id”
yang terdapat di dalam domain jaringan “wikipedia.org
“. Nama
domain wikipedia.org
merupakan second-level
domain yang terdaftar di dalam top-level domain .org
, yang
terdaftar dalamroot DNS, yang memiliki
nama “.” (titik). Penggunaan
FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat ketimbang dengan
menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar
komunikasi dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses
penerjemahan ini disebut sebagai resolusi
nama) ke dalam alamat IP dengan menggunakan server yang
menjalankan DNS, yang disebut dengan Name Server atau dengan
menggunakan berkas hosts (/etc/hosts
atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts
)
yang disimpan di dalam mesin yang bersangkutan.
Berikut ini
merupakan layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
1.
Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer Protocol (FTP) memungkinkan
pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun menerima berkas ke
sebuah host di dalamjaringan. Metode
otentikasi yang digunakannya adalah penggunaan nama pengguna (user name)
dan password”, meskipun
banyak juga FTP yang dapat diakses secara anonim (anonymous),
alias tidak berpassword. (Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat
dilihat pada RFC
959.)
2.
Remote login. Network
terminal Protocol (telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat
melakukan log in ke dalam suatu komputer di dalam
suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa pengguna
menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer jaringan
tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat pada RFC 854 danRFC 855.)
4.
Network File System (NFS). Pelayanan
akses berkas-berkas yang dapat diakses dari jarak jauh yang memungkinkan
klien-klien untuk mengakses berkas pada komputer jaringan, seolah-olah berkas
tersebut disimpan secara lokal. (Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat
dilihat RFC
1001 dan RFC 1002.)
5.
Remote execution. Memungkinkan
pengguna komputer untuk menjalankan suatu program tertentu
di dalam komputer yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer
yang terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem
komputer. Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa
perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer
yang sama dan ada pula yg menggunakan sistemRemote
Procedure Call (RPC),
yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di
sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada
perintah rsh
dan rexec
.)
6.
Name server yang
berguna sebagai penyimpanan basis
data nama host yang
digunakan pada Internet (Keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang
menjelaskan mengenai penggunaan protokol name server yang
bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
Lapisan TCP/IP
Model
jaringan TCP/IP yaitu berbentuk layer atau lapisan. Ada 5 Lapisan pada TCP/IP,
antara lain:
1. Physical Layer
Merupakan
lapisan terbawah yang mendefinisikan besaran fisik seperti media komunikasi,
dll. Lapisan ini fleksibel sesuai dengan media komunikasi yang digunakan.
2. Network Access
Layer
Berfungsi mengatur penyaluran data pada media
fisik yang digunakan. Lapisan ini memberikan layanan dan koreksi terhadap
kesalahan data yang ditransmisikan.
3. Internet Layer
Berfungsi
mendefinisikan bagaimana hubungan antara dua pihak dapat terjadi pada suatu
jaringan. Pada jaringan internet, lapisan ini bertugas untuk memastikan agar
semua paket data yang dikirimkan dapat sampai di tujuannya masing-masing.
4. Transport
Layer
Berfungsi
mendefinisikan cara-cara untuk melakukan pengiriman data antara end to end
host. Lapisan ini menjamin bahwa informasi yang diterima oleh penerima adalah
sama dengan informasi yang dikirim oleh pengirim.
5. Application
Layer
Merupakan
lapisan terakhir dalam arsitektur TCP/IP yang berfungsi mendefinisikan
aplikasi-aplikasi yang berjalan pada jaringan. Oleh karena itu, akan banyak
protokol pada lapisan ini sesuai dengan jumlah aplikasi yang dapat dijalankan.
Cara Kerja TCP/IP
Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam
arsitektur jaringan TCP/IP menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara
dua buah komputer. Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau
dibawahnya, kemudian memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang
dimilikinya dan meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer
berkomunikasi, terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui
lapisan-lapisan di atas. Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah.
Standar Protokol DoD (Department of Defense)
The
Department of Defense ( DOD ) , sebuah divisi dari pemerintah Amerika Serikat ,
mengembangkan sebuah model yang akan digunakan sebagai dasar pengembangan untuk
suite protokol mereka sendiri yang dikenal sebagai protokol internet . Sebuah
protokol menunjukkan sekelompok protokol yang dirancang dan dimaksudkan untuk
digunakan bersama-sama . Model ini memiliki empat lapisan dibandingkan dengan
tujuh lapisan dari model OSI . Gambar di bawah menunjukkan empat lapisan model
DOD dan bagaimana memetakan ke model OSI .
Lapisan Proses/Aplikasi DoD memetakan ke
Aplikasi, lapisan Presentation dan lapisan Session dari model OSI . Lapisan
Host- to-Host memetakan ke lapisan Transport dan lapisan Internet memetakan ke
lapisan Jaringan . Grafik diatas menunjukkan bagaimana lapisan peta Model DOD
keluar ke lapisan model OSI . Karena ada hubungan antara lapisan dari
masing-masing model , beberapa protokol yang dikembangkan di Internet suite,
pada lapisan tertentu , berfungsi seperti lapisan setara dengan model OSI .
Sebuah contoh akan menjadi protokol seperti Routing Information Protocol ( RIP
) , yang berfungsi pada lapisan Internet dari DOD . Karena lapisan Internet
dari peta DOD keluar ke lapisan Jaringan dari model OSI , RIP akan memiliki
tanggung jawab yang sama dari penemuan rute , yang merupakan lapisan tanggung
jawab Jaringan OSI .
Network
Acces layer berbeda.DoD tidak mengembangkan protokol untuk lapisan ini . The DOD
mengembangkan protokol untuk Proses / Application , Host- to-Host , dan lapisan
Internet saja. The DOD tidak mengembangkan protokol untuk layer Network Access
, karena mereka ingin menciptakan suite generik protokol yang akan berfungsi
pada sistem apapun vendor . Itu adalah tanggung jawab vendor individu untuk
menciptakan satu set protokol yang memungkinkan Internet suite untuk bekerja
dengan perangkat keras mereka . Vendor ini menciptakan protokol yang akan
berfungsi pada lapisan Network Access . Ini adalah alasan utama mengapa
protokol internet yang digunakan pada banyak sistem yang berbeda .
Solusi
ini generik oleh Departemen Pertahanan memungkinkan kemampuan membuat Internet
sebagai populer seperti saat ini pada seperti sejumlah besar sistem .
B. OSI
Model
Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan
oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan
kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi
melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar
komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Standard
ini terdiri dari 7 lapisan protokol yang menjalankan fungsi komunikasi antara 2
komputer.
Application
(layer 7)
Layer Application Berfungsi sebagai antarmuka
dengan aplikasi fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat
mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Lapisan
Aplikasi ; mengendalikan input user dari terminal dan melaksanakan program
aplikasi pemakai didalam host.
Contoh
Komponen
Application Layer: Menyediakan jasa
untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi
antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan di
jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
Network
components:
•
Gateway
Protocols:
• DNS; FTP
•
TFTP; BOOTP
•
SNMP; RLOGIN
•
SMTP; MIME;
•
NFS; FINGER
•
TELNET; NCP
•
APPC; AFP
•
SMB
Contohnya
FTP = berfungsi untuk tukar-menukar file dalam suatu network yang men-support
TCP/IP protokol
POP3 = digunakan untuk pengelolaan mail.
HTTP
= Fungsinya adalah untuk mentransfer HTML dan WEB,biasanyan setiap yang
berbentuk Hyper Text dapat digunakan untuk transfer didalam internet.
Presentation
(Layer 6)
Layer Presentation adalah layer yang
bertanggung jawab dalam memberikan layanan penyajian format data untuk
aplikasi-aplikasi pada layer application agar tidak terjadi pertukaran data
yang tidak diinginkan antara aplikasi satu dengan yang lainnya.
Lapisan Penyajian ; menformat data sehingga dapat disajikan oleh user.
Contoh
Komponen
Presentation
Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer
data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk
gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan
konversi.
KOMPONEN
• Gateway
•
Redirector
PROTOKOL
• None
Contoh
protokolnya
SMTP
= menyampaikan E-Mail dari suatu host ke host lainnya dalam jaringan.
MPEG = berfungsi untuk mengirim dan menerima file berbentuk video
JPEG = berfungsi untuk mengirim dan menerima file berbentuk gambar
Session
(Layer 5)
Layer Session Berfungsi dalam
menetapkan, mengelola, dan mengakhiri sesi antara dua host berkomunikasi. Layer
ini memberikan layanan ke lapisan presentation. hal ini juga mensinkronkan
dialog antara lapisan presentasi dua host dan mengelola pertukaran data mereka.
Lapisan
Sessions ; bertugas mengatur, mengorganisir dialog dalam pertukaran data.
Session
komponen
Session
Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur
koneksi,- bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer
ini disebut “session”.
NETWORK
COMPONENTS:
•
Gateway
PROTOCOLS:
• NetBIOS
•
Names Pipes
•
Mail Slots
•
RPC
Contohnya
protokol
SQL
= yang mengatur fungsi-fungsi SQL Server.
RPC
= fungsi adalah prosedur untuk pemanggilan jarak jauh
Transport
(Layer 4)
Layer Transport Berfungsi untuk
memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima.
Lapisan Transport ; memungkinkan user node dan host node saling berkomunikasi.
Contoh
Komponen
Transport
Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika
“end-to-end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
KOMPONEN
•
Gateway
•
Advanced Cable Tester
•
Brouter
PROTOCOLS:
• TCP, ARP, RARP;
•
SPX
•
NWLink
•
NetBIOS / NetBEUI
•
ATP
Contoh
protokolnya
TCP
= berguna untuk pengiriman data dalam WEB Browser, E-mail, dan transfer File
UDP = berfungsi untuk pengiriman data berkapasitas rendah
SPX
= sebagai media transmisi data dan menjamin validitas data yang ditransmisikan
oleh IPX
Network
(Layer 3)
Layer Network Berfungsi untuk
mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket, dan kemudian
melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch
layer 3.
Lapisan
Jaringan ; menyebabkan lapisan fisik mentransfer frames dari node ke node.
Contoh
Komponen
Network
Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus
diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada
layer ini berbentuk paket.
KOMPONEN
:
• Brouter
•
Router
•
Frame Relay Device
•
ATM Switch
•
Advanced Cable Tester
PROTOCOLS
:
• IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
•
IGMP;
•
IPX
•
NWLink
•
NetBEUI
•
OSI
•
DDP
•
DECnet
Contoh
protokolnya
IP
= mengatur aliran data internet
IPX
= sama seperti SPX
ARP
= Untuk keperluan mapping IP address ke Alamat Ethernet
RARP
= menentukan Network Address pada saat alamat data link layer di ketahui.
ICMP = mengirim pesan kesalahan yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer
tujuan tidak bisa dijangkau.
RIP
= digunakan untuk keperluan routing.
Datalink
(Layer2)
Layer Datalink Berfungsi untuk
memberikan pengalamatan fisik dalam hal ini berlawanan dengan pengalaman logis,
merubah data menjadi frame dan melakukan flow control pada pengiriman
data.
Lapisan
Data Link ; memformat data menjadi record dan mendeteksi kesalahan.
Contoh
Komponen
Data
Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang
berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya
dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi
dan penanganan error.
Bridge adalah alat yang
digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan
yang luas menjadi segment yang lebih kecil.
Switch
Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang
ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan
terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model.
sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun.
Contoh
protokolnya
SLIP
= digunakan untuk komunikasi antara dua mesin yang sebelumnya dikonfigurasi untuk
komunikasi satu sama lain.
PPP
= menghubungkan computer individu atau jaringan computer ke internet service
provider
Physical
(layer 1)
Layer
Physical Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitktur jaringan topologi dan
pengabelan.
Lapisan
Fisik ; mentransmisikan data dari satu node ke node lain.
Contoh
Komponen
Physical
Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya
melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem.
HUB adalah sebuah alat yang digunakan dalam jaringan LAN yang bekerja di OSI
pada layer Physical layer. Hub berfungsi sebagai konsentrator yaitu digunakan
untuk menghubungkan 2 atau lebih komputer yag ada pada jaringan LAN yang
menggunaan topologi star.
Merupakan sebuah device yang meregenerasi/menghasilkan kembali sinyal yang
ditransmisikan pada kabel. Repeater mengijinkan sinyal untuk mengalir diluar
batas keterbatasan panjang kabel. Sebuah repeater tidak melakukan translasi
atau filterisasi paket.
Contoh
protokolnya :
10baseT
= berfungsi mengubungkan network adapter
100baseT
= berfungsi menghubungkan data di fast Ethernet
RS232
= mengatur mengenai level tegangan, konektor dan aturan komunikasi.
C.
HARDWARE PEMBENTUK JARINGAN
Perangkat Keras
(Hardware) Jaringan Komputer adalah perangkat yang secara fisik dapat dilihat
dan diraba, yang membentuk suatu kesatuan, sehingga dapat membangun sebuah
jaringan komputer. Untuk dapat membangun sebuah jaringan komputer, ada beberapa
perangkat keras jaringan komputer yang harus diketahui
Jaringan
adalah hubungan antara suatu kompunen dengan komponen lainnya dengan
menggunakan suatu media penghubung dan beberapa komponen penunjang lainnya
dalam suatu kawasan tertentu. Jadi, jaringan komputer adalah hubungan
antarasebuah komputer dengansatu atau beberapa komputer lainnya sehingga
terjadi suatu hubungan komunikasi. Sebuah jaringan komputer terdiri dari
hardware, software dan protokol. Hardware pada jaringan secara garis besar
terdiri atas computer beserta peripheral dan penghubung antar komputer.
Software pada jaringan yaitu sistem operasi yang ada pada komputer. Protokol
yaitu suatu aturan yang memberikan ketetapan pada data yang akan dimasukkan
kedalam jaringan.
Jaringan
komputer berdasarkan luas areanya terbagi menjadi 3 yaitu: Local Area Network
(LAN ), Metropolis Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN). Pengembangan jaringan dalam kawasan
kecil hingga kawasan yang luas, pada dasarnya memiliki konfigurasi yang sama
terutama pada bagian hardware. Konfigurasi tersebut biasanya dimulai dari
server, pembagi jaringan, penghubung dan berakhir pada client.Hardware yang
digunakan untuk membangun suatu jaringan computer dimanapun tempatnya pada
umumnya menggunakan komponen yang sama, hanya saja yang sedikit membedakan
adalah spesifikasinya. Spesifikasi pada komponen hardwarelah yang menentukan
dimana komponen tersebut layak untuk dipakai atau diterapkan.
Hardware Pembentuk Jaringan
Berikut adalah beberapa contoh dari
perangkat keras jaringan komputer :
1. Personal Komputer
Personal
komputer atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu jaringan komputer. PC
ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan. Kemampuan
suatu PC sangat menentukan sekali unjuk kerja dari jaringan. Semakin tinggi
kemampuan suatu PC maka akses yang dilakukan pun akan semakin cepat .
2. NIC (Network Interface Card)
Kartu
jaringan atau Lan card dipasang pada setiap komputer yang akan dihubungkan ke
suatu jaringan komputer.Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis,
yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang bersifat logis.NIC fisik umumnya
berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah slot dalam motherboard
komputer.
3. HUB
Hub
adalah perangkat jaringan yang terdiri dari banyak port untuk menghubungkan
Node atau titik sehingga membentuk jaringan yang saling terhubung dalam
topologi star. Jika jumlah port yang tersedia tidak cukup untuk menghubungkan
semua komputer yang akan dihubungkan ke dalam satu jaringan dapat digunakan
beberapa hub yang dihubungkan secara up-link. Port yang tersedia biasanya
sampai 8, 16, 24 atau lebih banyak sesuai kebutuhan Anda. Untuk kecepatan, Anda
dapat menggunakan HUB 10 atau Switch 10/100. Sebaiknya menggunakan 10/100
karena dapat digunakan untuk jaringan berkecepatan maksimal 10 atau 100. Hub
ada yang mendukung pemggunaan kabel coax yang menukung topologi BUS dan UTP
yang mendukung topologi STAR. Namun type terbaru cenderung hanya menyediakan
dukungan untuk penggunaan kabel UTP.
4. Konektor UTP (RJ-45)
Untuk
menghubungkan kabel UTP diperlukan konektor RJ-45 atau sejenis jack yang
bentuknya mirip dengan jack kabel telepon namun memiliki lebih banyak lubang
kabel. Konektor tersebut dipasang di kedua ujung kabel dengan peralatan Tang
khusus UTP. Namun jika belum bisa memasangnya, Anda dapat meminta sekaligus
pemasang-an pada saat membeli kabel UTP.
5. Kabel Jaringan
Kabel
dalam sebuah jaringan digunakan sebagai media penghubung. Meskipun sekarang
sudah ada teknologi tanpa kabel (wireless) namun kabel masih sering digunakan
karena mudah dalam pengoperasiannya. Ada beberapa macam tipe kabel yang biasa
digunakan untuk membangun sebuah jaringan komputer seperti :
a. Kabel Twisted Pair
Kabel
Twisted Pair ini terdiri dari beberapa kabel yang saling melilit. Ada dua jenis
kabel yang termasuk dalam tipe kabel ini yaitu Shielded Twisted Pair (STP)
dengan lapisan alumunium foil dan Unshielded Twisted Pair (UTP). Kedua jenis
kabel twisted pair ini pada dasarnya sama, bedanya hanya kabel UTP rentan
terhadap medan magnet atau voltase yang tinggi sedangkan kabel STP tidak.
b. Kabel Coaxial
Tampilan
fisik kabel ini terdiri dari kawat tembaga sebagai inti yang dilapisi oleh
isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar kemudian dibungkus dengan
bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling luar. Untuk penggunaan kabel
coaxial ini sudah jarang digunakan karena pada umumnya orang membangun jaringan
komputer dengan kabel twisted pair.
c. Kabel Fiber Optic
Kabel
Fiber optic adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca dengan teknologi
canggih dan mempunyai kecepatan transfer data yang lebih cepat daripada kabel
biasa, biasanya fiber optic digunakan pada jaringan backbone (Tulang Punggung)
karena dibutuhakan kecepatan yang lebih dalam dari jaringan ini, namun pada
saat ini sudah banyak yang menggunakan fiber opticuntuk jaringan biasa baik LAN, WAN maupun MAN karena
dapat memberikan dampak yang lebih pada kecepatan dan bandwith karena fiber optic ini menggunakan bias cahaya untuk
mentransfer data yang melewatinya dan sudah barang tentu kecepatan cahaya tidak
diragukan lagi namun untuk membangun jaringan dengan fiber optic dibutuhkan biaya yang cukup mahal
dikarenakan dibutuhkan alat khusus dalam pembangunannya.
6. Bridge
Bridge
digunakan untuk menghubungan antar jaringan yang mempunyai protokol yang sama.
Hasil akhirnya adalah jaringan logis tunggal. Bridge juga dapat digunakan
jaringan yang mempunyai media fisik yang berbeda. Contoh jaringan yang
menggunakan fiber obtik dengan jaringan yang menggunakan coacial. Bridge
mempelajari alamat tujuan lalulintas yang melewatinya dan mengarahkan ke
tujuan. Juga digunakan untuk menyekat jaringan. Jika jaringan diperlambat
dengan adanya lalulintas yang penuh maka jaringan dapat dibagi menjadi dua
kesatuan yang lebih kecil.
7. Switch
Merupakan
pengembangan dari konsep Bridge. Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada
switch, yaitu cut-through dan store and forward. Switch cut-through mempunyai
kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang, switch hanya
memperhatikan alamat tujuan sebelum diteruskan ke segmen tijuannya, sedangkan
switch store and forward merupakan kebalikannya. Switch ini menerima dan
memeriksa seluruh isi paket sebelum meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa
satu paket merlukan waktu, tetapi proses ini memungkinkan switch mengetahui
adanya kerusakan pada paket data dan mencegahnya agar tidak mengganggu
jaringan. Dengan Swith terdapat beberapa kelebihan karena semua segmen jaringan
memiliki bandwidth 10 Mbps penuh. Tidak terbagi seperti share network pada
penggunaan Hub.
8. Router
Router
tidak mempunyai kemampuan untuk mempelajari, namun dapat menentukan path (alur)
data antara dua jaringan yang paling eficien. Router beroperasi pada lapisan
Network (lapisan ketiga OSI.). Router tidak mempedulikan topologi dan tingkat
acces yang digunakan oleh jaringan. Karena ia beroperasi pada lapisan jaringan.
Ia tidak dihalangi oleh media atau protokol komunikasi. Bridge mengetahui
tujuan ahir paket data, Router hanya mengetahui dimana router berikutnya
ditempatkan. Ia dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan yang menggunakan
protokol tingkat tinggi yang sama. Jika paket data tiba pada router, ia
menentukan rute yang terbaik bagi paket dengan mengadakan pengecekan pada tabel
router. Ia hanya melihat hanya melihat paket yang dikirimkan kepadanya oleh
router sebelumnya.
9. Repeater
Repeater
adalah suatu perangkat dengan program yang digunakan untuk mengatasi
keterbatasan (jarak, kualitas sinyal) fisik suatu segmen jaringan
(komputer).Dapat juga digunakan untuk menggabungkan beberapa segmen suatu
jaringan yang besar (misalnya Ethernet to Ethernet). Namun dalam membangun
jaringan fisik yang besar, perlu diperhatikan bahwa aturan panjang kabel
maksimum tidak dapat dilampaui dengan menggunakan repeater ini. Repeater tidak
dapat menghubungkan misalnya antara protokol data link layer yang berbeda
(misalnya Ethernet dengan Token Ring). Hal ini karena repeater mempunyai bit
korespondensi dengan data link atau network layer. Contoh repeater adalah Hub.
Oleh karena itu Hub kadang juga disebut sebagai multiport/modular repeater.
Cara kerja repeater menyebarkan traffic data ke seluruh jaringan, tanpa
memandang apakah traffic data tsb diperlukan atau tidak di seluruh jaringan.
Jika jumlah station semakin banyak, dan traffic data sangat tinggi. Maka akan berakibat
kinerja menurun (akses lambat).Untuk merancang sebuah network, seorang network administrator harus tahu tentang topologi fisik,
logic, manajemen traffic jaringan, jenis dan karakteristik protocol pada
masing-masing physical sampai dengan application layer sangat diperlukan.
10. Modem
Satu-satunya
saat modem tidak diperlukan adalah saat telephone tombol digunakan sebagai
terminal. Semua saluran jaringan komputer lain memerlukan modem pada tiap
ujungnya. Modem dirancang untuk beroperasi pada kecepatan tertentu biasanya
300, 1200, 2400, 4800 atau 96000 bit per detik dan seterusnya kecepatan modem
menentukan kecepatan transmisi data. ADSL adalah type modem untuk penggunaan
accses internet kecepatan tinggi. Umumnya modem ADSL merupakan integrasi dari
modem, firewall dan ethernet switch serta router dan mungkin juga dengan
transiever. Modem ADSL bekerja pada frekwensi yang berbeda dengan frekwensi
yang digunakan dalam percakapan telephon sehingga saluran telephon dapat
digunakan untuk percapapan bersamaan dengan penggunaan transmisi data melelalui
modem ADSL.
11. Gateway
Gateway
adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan
komputer dengan satu atau lebih jaringan komputer yang menggunakan protokol
komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan computer dapat
diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya berbeda. Definisi
tersebut adalah definisi gateway yang utama.
Seiring
dengan merebaknya internet, definisi gateway seringkali bergeser. Tidak jarang
pula pemula menyamakan "gateway" dengan "router" yang
sebetulnya tidak benar. Kadangkala, kata "gateway" digunakan untuk
mendeskripkan perangkat yang menghubungkan jaringan komputer besar dengan
jaringan komputer besar lainnya. Hal ini muncul karena seringkali perbedaan
protokol komunikasi dalam jaringan komputer hanya terjadi di tingkat jaringan
komputer yang besar.
12. Cluster Control Unit
Cluster
Control Unit membangun hubungan antara terminal yang dikendalikannya dengan
perlatan-peralatan dan jaringan. Alat ini memungkinkan beberapa terminal
berbagi satu printer atau mengakses beberapa komputer melalui jaringan yang
bebeda. Cluster Control Unit dapat pula mengerjakan pemeriksaan kesalahan dan
pengubahan kode.
13. Multiplexer
Saat
beberapa terminal harus berbagi satu saluran pada saat yang sama, multiplexer
dapat ditambahkan pada tiap ujung. Multiplexer adalah suatu alat yang
memungkinkan pengiriman dan penerimaan bebrpa pesan secara serentak. Penambahan
multiplexer berdampak seperti mengubah jalan satu jalur menjadi jalur bebas
hambatan dengan beberapa jalur. Pengaturan nomor port dan protokol yang
mengirim data pada modul sofware yang benar didalam host.
14. Front-end Processor
Front-end
Processor menangani lalulintas Jaringan komputer yang masuk dan keluar dari
host komputer. Kedua komputer tersebut dapat merupakan jenis apapun, tetapi
configurasi yang umum terdiri dari sejenis komputer mini khusus yang berfungsi sebagai front-end
processor dan sebuah mainframe yang menjadi host. Front-end Processor berfungsi
sebagai unit input dari host dengan mengumpuklkan pesan-pesan yang masuk dan
menyiapkan data bagi host. Front-end Processor juga berfungsi sebagai unit
output dari host dengan menerima pesan-pesan untuk transmisi ke terminal.
Walau
kecepatan transmisi antara saluran dan front end Processor relatif lambat (
dalam banyak kasus bit-bit ditransmisikan secara serial ) kecepatan tarnsmisi
front-end processor dengan host dapat berlangsung secara cepat ( beberapa bit
ditransmisikan secara paralel). Sebagian front-end processor melakukan message
switching dengan mengatur rute (routing) pesan dari suatu terminal ke yang lain
tanpa melibatkan host. Jika karena suatu hal terminal penerima tidak dapat
menerima pesan (mungkin sedangan digunakan atau rusak) front-end processor
dapat menyimpan pesan tersebut dalam penyimpanan sekunder dan mengirimkannya
nanti. Kemampuan ini disebut simpan dan teruskan (store and forward).
15. Brouter
Brouter
adalah teknologi yang menggabungkan antara bridge dan router. Bahkan secara
tidak tepat seringkali disebut sebagai router multiprotokol. Walau pada
kenyataannya ia lebih rumit dari pada apa yang disebut router multiprotokol
yang sebenarnya
16. Access point
Pengertian Wireless Access Point perangkat keras yang memungkinkan
perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan
kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router melalui
jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan
untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer
yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.
Access
Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak
Client dapat saling terhubung melalui jaringan.Sebagai Hub/Switch yang
bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel,
Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui
gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang
akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau
mW) semakin luas jangkauannya.
17. POE (Power Over Ethernet) atau DC
Power Injector
Agar
kabel listrik tidak dinaikkan ke atas untuk “menghidupkan” access point maka
kita memerlukan alat “POE” ini, yang fungsinya mengalirkan listrik melalui
kabel ethernet atau kabel UTP/STP.
18. Antena Eksternal, Tower dan
Penangkal Petir ( Lightning Arrester )
Digunakan
untuk meningkatkan jarak jangkau wireless LAN. Antena bawaan AP dilepas
kemudian dengan pigtail, RF out AP dihubungkan ke Antena eksternal.
Tower
berguna untuk mendapatkan jangkauan area coverage yang maksimal, kita perlu
menaikkan antena omni eksternal ke tempat yang tinggi agar client WLAN anda bisa
menangkap sinyal radio dengan baik. Sebagai pengaman dari petir maka kita
memerlukan alat berfungsi menyalurkan kelebihan beban listrik saat petir
menyambar ke kabel pembumian(grounding), biasa dikenal dengan Lightning
Arrested Protector, dipasang pada kabel jumper antara perangkat access point
dengan antena eksternal. Grounding untuk penangkal petir umumnya ditanam dengan
batang tembaga hingga kedalaman beberapa meter sampai mencapai sumber air.
Ingat grounding yang kurang baik akan menyebabkan perangkat wireless tetap
rentan terhadap serangan petir.
sumber:https://id.scribd.com/doc/212227118/Makalah-Tentang-Standar-dan-Protokol-Jaringan